Tiga dasar yang harus ada dalam sebuah hubungan
cinta:
1. Penghargaan kepada pasangan
Kebutuhan
dasar manusia ialah dikasihi, salah satunya dalam bentuk penghargaan atas
keberadaannya sebagai pribadi yang unik. Sepasang kekasih yang sedang kasmaran
akan selalu melihat pasangannya sebagai yang terbaik, tercantik dan tertampan
di dunia. Namun seiringnya waktu di dalam kebersamaan mereka akan melihat
kekurangan dan hal-hal buruk masing-masing. Akankah mereka tetap bisa menghargai pasangannya? jika masing-masing dapat tetap menghargai pasangannya maka
itulah yang dinamakan cinta. Karena kasih menutup segala kekurangan, dengan
demikian hal-hal indah dari pasangan akan muncul kepermukaan.
Aplikasi:
- pujilah kelebihan pasangan kita lebih dari
mengkoreksi kekurangannya
- pujilah keberhasilannya lebih dari
kegagalannya
- perkatakan hal-hal yang baik dan membangun
pasangan
- lakukan terlebih dahulu kepada pasangan apa
yang kita ingin dia lakukan
kepada kita, karena kasih itu
lebih banyak memberi dan bukan menerima
2. Penghargaan kepada diri sendiri
Jadilah
diri sendiri! Jangan berupaya berkenan kepada pasangan dengan berpura-pura.
Beranilah mengekpresikan diri tanpa takut pasangan kita akan marah atau tidak
suka. Bukankah manusia menajamkan manusia? Justru hubungan dua pribadi yang
transparan merupakan hubungan yang sehat, dengan demikian dapat saling
menasehati, mengoreksi, dan memperbaiki.
Jikalau kita tidak menghargai diri kita sebagaimana adanya bagaimana
mungkin kita dapat menghargai pasangan kita? Yang akan terjadi terus-menerus
menuntut pasangan kita untuk melakukan sesuatu buat kita.
Aplikasi:
- perkatakan hal-hal positif tentang diri kita
setiap hari sebelum memulai aktivitas
- terima kegagalan kita sebagai pijakan untuk
kita lebih baik dan terus maju
- pelihara diri kita dengan baik, sehat secara
rohani, pikiran, dan jasmani dengan
demikian kita akan membangun
hubungan yang sehat pula
- bergaul dengan lingkungan yang sehat, karena
pergaulan yang buruk dapat
merusak kebiasaan yang
baik
3. Ekspektasi yang realitis terhadap hubungan
Tidak
ada hubungan yang sempurna, yang ada adalah hubungan yang benar dalam proses
mencapai kesempurnaan. Untuk mencapai mahligai rumah tangga yang bahagia itu
perlu diupayakan, dirawat, dan dipelihara. Jika kita memiliki ekspektasi yang
tinggi dan mengharapkan bahwa hubungan ini akan memberikan surga di dunia
(kebahagiaan, rasa aman finansial, kepenuhan emosi, status social dan kesetiaan
abadi), maka pasti kita akan kecewa. Kita akan mudah menyalahkan pasangan kita
saat itu tidak tercapai. Menjadi realistis berarti proses upaya mengenali
pasangan kita secara mendalam dan bersama membangun hubungan yang berkenan
kepada Tuhan dan manusia.
Aplikasi:
- Berhenti untuk saling menyalahkan, lupakan
yang telah lalu dan mulailah
saling memaafkan
- Tunjukkan kesetiaan dengan perbuatan, termasuk
dengan apa yang sudah
diikrarkan
@berbagai sumber
Salam hangat,
Immanuel Sitorus